
Geografi berasal dari bahasa Yunani Geo yang artinya bumi dan Graphien yang artinya gambaran atau pencitraan. Secara harfiah geografi berarti ilmu yang mencitrakan atau menggambarkan tentang bumi. Pengertian Geografi ini pertama kali diperkenalkan oleh Eratosthenes dengan nama geographica yang kemudian dikenal sebagai peletak dasar ilmu geografi.
Geografi mengalami perkembangan pesat menjelang akhir abad ke-18. Pada era ini, tokoh yang muncul adalah geograf terkenal dari USA, yaitu Ellsworth Huntington. Beliau merupakan salah satu tokoh aliran fisis determinis. Perkembangan ilmu geografi semakin pesat dengan munculnya Paul Vidal de la Blache. Beliau adalah tokoh geograf Perancis yang menganut paham posibilis. Setelah beberapa abad kemudian muncullah konsep Pengertian Geografi yang dikemukakan para ahli berikut ini.
Pengertian geografi menurut para ahli :
Eratosthenes
Eratosthenes hidup di Yunani pada tahun 276-194 SM. Semasa hidupnya, ia
memiliki ketertarikan terhadap berbagai bidang, mulai dari matematika,
geografi, astronomi, sastra, dan musik. Kegemarannya mempelajari
berbagai hal membuatnya diangkat sebagai kepala perpustakaan di
Aleksandria, Mesir, yang saat itu dikenal sebagai pusat ilmu
pengetahuan.
Beberapa orang menjulukinya Pentathalos, yang
berarti ahli dalam berbagai bidang. Namun karena ia tidak fokus
mendalami satu bidang saja, Eratosthenes tidak dianggap sebagai nomor
satu di bidang manapun. Para pembencinya memanggilnya Beta, huruf kedua
dalam abjad Yunani, yang berarti ia selalu hanya menjadi nomor dua di
segala bidang.

Immanuel Kant
Immanuel Kant adalah seorang filsuf Jerman yang turut memberikan dasar pemikiran dalam ilmu geografi. Menurut Kant, geografi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai fenomena atau objek yang tersebar di permukaan bumi berdasarkan perbedaan ruang (spasial). Ia menekankan bahwa geografi tidak hanya mengamati apa yang ada di bumi, tetapi juga bagaimana persebaran dan hubungan antara fenomena tersebut dalam ruang.
Kant membedakan geografi dari ilmu-ilmu lain dengan menegaskan bahwa geografi memandang segala sesuatu dari sudut ruang atau tempat terjadinya, bukan dari waktu. Dengan demikian, geografi memusatkan perhatian pada distribusi dan variasi fenomena geosfer di berbagai lokasi di permukaan bumi.

Alexander von Humboldt
Pada mulanya Alexander von Humboldt adalah seorang ahli botani. Alexander von Humboldt tertarik pada Geografi ketika ia mulai mempelajari tentang batuan. Alexander von Humboldt diakui sebagai peletak dasar Geografi fisik modern. Ia menyatakan Geografi identik atau serupa dengan Geografi fisik. Alexander von Humboldt menjelaskan bagaimana kaitan Bumi dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.

Karl Ritter
Seperti halnya Humboldt, Karl Ritter juga dianggap sebagai peletak dasar Geografi modern. Profesor Geografi Universitas Berlin ini mengatakan bahwa Geografi merupakan suatu telaah tentang Bumi sebagai tempat hidup manusia. Hal-hal yang menjadi objek studi Geografi adalah semua fenomena di permukaan Bumi, baik organik maupun anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

Friederich Ratzel
Friederich Ratzel adalah guru besar Geografi di Leipzig. Ia mengemukakan konsep Geografi dalam bukunya yang berjudul Politische Geographie. Konsep itu diberi nama Lebensraum yang artinya wilayah Geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Friederich Ratzel melihat suatu Negara cenderung meluaskan Lebensraum-nya sesuai kekuatan yang ia miliki.

Elsworth Huntington
Elsworth Huntington adalah geograf asal Amerika Serikat. Melalui bukunya yang berjudul The Pulse of The Earth, ia memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradaban manusia sangat dipengaruhi oleh iklim. Atas dasar teorinya itu, Elsworth Huntington kemudian terkenal sebagai determinis iklim (memandang iklim sebagai penentu kehidupan). Ia mengatakan, Geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan Bumi beserta penduduk yang menghuninya. Elsworth Huntington menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dengan penduduknya.

Paul Vidal de la Blache
Paul Vidal de la Blache (1845–1918) adalah ahli geografi asal Prancis yang dikenal sebagai pelopor aliran Possibilisme dalam geografi. Menurut Vidal de la Blache, geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Ia menekankan bahwa lingkungan alam menyediakan kemungkinan-kemungkinan (possibilities) bagi kehidupan manusia, dan manusia secara aktif memilih, menyesuaikan diri, serta memanfaatkan lingkungan sesuai kebutuhan mereka.

Halford Mackinder
Halford Mackinder adalah pengajar di Universitas Oxford. Pendapatnya tentang Geografi sangat terkenal lewat makalahnya yang berjudul The Scopeand Methods of Geography yang berisi konsep man-land relation (hubungan manusia dengan lahan) dalam Geografi. Halford Mackinder menyatakan bahwa Geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.

Bintarto
Bintarto adalah guru besar Geografi di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bintarto menyatakan bahwa Geografi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-unsur Bumi.

Daldjoeni
Nama Daldjoeni dikenal karena buku-bukunya yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan Geografi. Menurut Daldjoeni, Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup tiga hal pokok, yaitu spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Dalam hal spasial, Geografi mempelajari persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka Bumi. Kemudian dalam hal ekologi, Geografi mempelajari bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun dalam hal region, Geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya.

Ikatan Geograf Indonesia
Dari Seminar Lokakarya Ikatan Geograf Indonesia peningkatan kualitas pengajaran Geografi ini dihasilkan rumusan Geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Geografi adalah studi tentang pola-pola dan proses-proses bentang manusia (built) dan bentang lingkungan (natural), dimana bentang-bentang tersebut tersusun atas komponen ruang nyata (objektif) dan ruang subjektif
