Klasifikasi Tipe Iklim dan Pola Iklim Global
Klasifikasi Tipe Iklim dan Pola Iklim Global

Klasifikasi Tipe Iklim dan Pola Iklim Global



Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan memiliki wilayah yang luas. Misalnya Indonesia memiliki iklim tropis. Sedangkan Pola iklim global adalah intensitas sinar matahari beserta variasi yang terjadi pada lintang

Klasifikasi Iklim

Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo, letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim. Terdapat Jenis Klasifikasi Iklim sebagai berikut :

Tipe Iklim Matahari

Iklim matahari adalah iklim yang pembagiannya berdasarkan banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.



Tipe Iklim Junghuhn

Junghuhhn membuat penggolongan iklim khususnya di negara Indonesia terutama di Pulau Jawa berdasarkan pada garis ketinggian. Indikasi tipe iklim adalah jenis tumbuhan yang cocok hidup pada suatu kawasan.



Tipe Iklim Schmidt-Ferguson

Klasifikasi iklim yang banyak digunakan dalam bidang perkebunan dan pertanian. Klasifikasi iklim ini dibuat berdasarkan kondisi iklim di daerah tropis. Dasarnya adalah jumlah curah hujan yang jatuh setiap bulan dan tingkat kebasahan. Beberapa tipe berdasarkan jumlah curah hujan, yakni :

  1. Bulan Basah (BB): jumlah curah hujan lebih dahsyat dari 100 mm/bulan.
  2. Bulan Lembab (BL): jumlah curah hujan mencapai 60-100 mm/bulan.
  3. Bulan Kering (BK): jumlah curah hujan kurang lebih sekitar 60 mm/bulan

Langkah Menentukan Iklim Schmidt Ferguson

 

chmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan curah hujan dengan rumus Q= jumlah rata-rata bulan kering : jumlah rata-rata bulan basah x 100%.

Berdasarkan rumus itu, maka pembagian iklimnya adalah sebagai berikut:

  • kategori sangat basah, nilai Q 0-14,3 persen kategori basah, nilai Q 14,3-33,3 persen
  • kategori agak basah nilai Q 33,3-60 persen kategori sedang, nilai Q 60-100 persen
  • kategori agak kering, nilai Q 100-167 persen kategori kering, nilai Q 167-300 persen
  • kategori sangat kering, nilai Q 300-700 persen kategori luar biasa kering, nilai Q lebih dari 700 persen

Berikut perkiraan jumlah curah hujan setiap bulan di Indonesia :

  • Januari = 130 mm
  • Februari = 220 mm
  • Maret = 40 mm
  • April = 34 mm
  • Mei = 67 mm
  • Juni = 50 mm
  • Juli = 32 mm
  • Agustus = 23 mm
  • September = 78 mm
  • Oktober = 80 mm
  • November = 189 mm
  • Desember = 200 mm


Tipe Iklim Koppen

Koppen membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan diatasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.



Tipe Iklim Oldeman

Oldeman membuat sistem baru dalam klasifikasi iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan unsur iklim hujan. Ia membuat dan menggolongkan tipe-tipe iklim di Indonesia berdasarkan pada kriteria bulan-bulan basah dan bulan-bulan kering secara berturut turut. Kriteria dalam klasifikasi iklim didasarkan pada perhitungan bulan basah (BB), bulan lembab (BL) dan bulan kering (BK) dengan batasan memperhatikan peluang hujan, hujan efektif dan kebutuhan air tanaman.